Friday, July 2, 2010

Masalah gizi pada anak

Menurut Arisman, (2004) masalah gizi yang terjadipada anak diantaranya:
1) Anemia Defesiensi Besi
Keadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi mdalam makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengkonsumsi susu sehingga mengendurkan keinginan untuk menyantap makanan yang lain. Untuk mengatasi keadaan ini, disamping memberi suplementasi zat besi (bila perlu), anak harus pula diberi dan dibiasakan menyantap makanan yang banyakl mengandung zat besi.
1) Karies Gigi
Lubang pada gigi sering terjadi pada anak-anak, karena terlalu sering makan camilan yang lengket dan terlalu banyak gula. Karies terjadi pada gigi sulung memang tidak berbahaya, namun kejadian ini biasanya berlangsung sampe anak memasuki usia remaja, bahkan sampe dewasa .
2) Penyakit kronis
Penyakit yang tidak menguras cadangan makanan energi sekalipun karena dapat menghilangkan napsu makan anak.Misalnya penyakit campakyang menghabiskan cadangan vitamin A.
3) Berat Badan Berlebih
Penyakit ini terjadi ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energy, yakni konsumsi kslori berlebih dibandingkan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi didalam tubuh disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal jaringan lemak ini ditimbun di jaringan tertentu diantaranya jaringan subcutan, dan jaringan tirai usus, seseorang dikatakan obesitas bila berat badan pada laki-laki melebihi 15%, dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal.(Soekidjo, 2004)
4) Berat Badan Kurang
Kekurangan berat badan yang berlangsung pada anak yang sedang tumbuh merupakan masalah serius. Kondisi ini mencerminkan kebiasaan makan yang buruk sama seperti kebiasaan berat, langkah penanganan harus didasarkan pada penyebab serta kemungkinan pemrcahan



5) Kurang Kalori Protein
Kurang Kolori Protein(KKP) akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori,protein, atau keduanya,tidak tercukupi oleh diet.kedua bentuk difisiensi ini tidak jarang berjalan bersisian, meskipun salah satu lebih dominant dari pada yang lain. Sindrom kuasiokor terjadi mana kala defisiensi lebih nampak protein, dan marasmus termanisfestasi jika terjadi kekurangan energi yang parah. Kombinasi kedua bentuk ini, marasmus-kuasiokor.

No comments:

Post a Comment