Friday, July 2, 2010

Pengertian Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah aneka ragam bahan pangan mengandung unsur-unsur zat gizi yang di perlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kualitas(jumlah),menurut konferensi Gizi International di Roma pada tahun 1992.PUGS merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 sempurna yang memuat pesan-pesan yang terkait pencegahan baik masalah gizi kurang, maupun gizi lebih( Amatsier,2003).
Dalam PUGS susunan yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat besi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sumber energi,sumber zat pembangun, sumber zat pengatur. Sumber energi diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan jumlah zat pembangun dan zat pengatur, sedangkan kebutuhan zat pengatur diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada jumlah zat pembangun ( Almatsier, 2003). Sumber energi di peroleh dari beras, jagung, gandum, ubi kayu, kentang. Dan zat pengatur diperoleh dari sayur-sayuran ,buah-buahan, sedangkan zat pembangun di peroleh dari ikan,ayam,susu,kacang-kacangan,dan sebagainya.Ketiga golongan makanan tersebut dalam konsep seimbang dan dapao di gambarkan dalam bentuk kerucut.



PESAN DASAR GIZI SEIMBANG
1. Santap aneka ragam makanan
Makanan beraneka harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah dan proporsi seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil/menyusui, orang dewasa, dan lansia).
2. Makan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi
Energi dan tenaga diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak, dan protein. Energi untuk metabolisme dasar (menghasilkan panas tubuh dan untuk kerja organ tubuh), untuk aktivitas sehari-hari (belajar, bekerja, dan berolahraga). Kelebihan energi dapat menimbulkan obesitas (kegemukan). Kekurangan energi menyebabkan kekurangan gizi.
3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Karbohidrat sederhana (gula dan makanan manis) seyogyanya dikonsumsi dengan memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat jumlah. Makanan manis (gula) dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktivitas, dan jumlahnya tidak melebihi 3 - 4sendok makan gula per hari.
Karbohidrat kompleks dikonsumsi bersama makanan sumber unsur gizi lain, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Seyogyanya 50 - 60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.
4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi
Konsumsi lemak/minyak (jenuh dari hewan) secara berlebihan dapat berisiko kegemukan atau disiplidemia bagi yang mempunyai kecenderungan ke arah itu. Dislipedemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori. Unsur gizi ini juga berperan sebagai sumber asam lemak esensial serta membantu penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, K).
5. Gunakan garam beryodium.
Penggunaan garam beryodium mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
Penggunaan garam yang berlebihan tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 g atau 1 sendok teh per hari.
6. Makan makanan sumber zat besi.
Sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi.
7. Berikan ASI kepada bayi sampai berumur empat bulan.
Untuk dapat memberikan ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi menunya selama hamil dan menyusui.
Makanan pendamping ASI (PASI) hanya diberikan setelah bayi berusia lebih dari empat bulan. Pemberiannya bertahap menurut umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan kecerdasan.










No comments:

Post a Comment