Friday, July 2, 2010

Gangguan mental yang sering terjadi pada lansia

Ada beberapa gangguan mental yang dialami para lansia diantaranya gangguan fungsi Kognitif, Dimensia, Apraksia, dan Gangguan orientasi.
1) Gangguan fungsi kognitif
Fungsi Kognitif merupakan kemampuan seseorang untuk menerima, mengolah, menyimpan dan menggunakan kembali semua masukan sensorik secara baik. Fungsi kognitif terdiri dari unsur-unsur, memperhatikan (atensi), mengingat (memori), mengerti pembicaraan/berkomunikasi (bahasa), bergerak (motorik) dan merencanakan/melaksanakan keputusan (eksekutif). Sedangkan gangguan fungsi kognitif dapat dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu Age Associated Memory Impraiment (AAMI) atau mudah lupa, kondisi ini dianggap normal dan biasanya dijumpai pada usia 55-60 tahun. Selain itu gangguan fungsi kognitif lain adalah Minimal Cognitive Impraiment (MCI) atau gangguan kognitif ringan. Pada tahap ini dijumpai adanya gangguan fungsi berfikir dan fungsi mengingat
2) Demensia
Pada tahap ini sudah terdapat gangguan daya ingat. Pasien umumnya sulit untuk mengingat hal-hal yang seharusnya mudah diingat. Dimensia umumnya akan dialami oleh lansia yang berumur di atas 80 tahun. Gejala dimensia meliputi gangguan daya ingat. Gejala awal yang dijumpai adalah gangguan memori yang baru (recent memory), sedangkan memori yang lama (remote memory) akan terganggu belakangan. Pada tingkatan yang lebih tinggi, gangguan hubungan sosial juga sudah terganggu. Pada awalnya pasien tampak bingung dan tidak tahu apa yang harus dibicarakan dengan orang yang sedang dihadapi.
3) Apraksia dan ganguan orientasi
Gangguan lain yang juga sering dihadapi lansia adalah gangguan dalam melakukan kegiatan tertentu (apraksia) dan gangguan orientasi. Pada tahapan ini pasien bahkan akan lupa dengan rumah dan bahkan kamar tidurnya sendiri. Karena begitu beratnya beban yang dihadapi lansia, mereka bisa juga terkena depresi. Gejala ini terlihat pada awal gejala dimensia, di mana pasien tampak tak ada kemauan atau kehilangan minat melakukan aktivitas atau kegiatan, gelisah atau agitasi. Pada kondisi ini pasien menjadi mudah marah dan cepat tersinggung, bahkan kadang-kadang marah tanpa sebab yang jelas.

No comments:

Post a Comment