Saturday, July 3, 2010

MANIFESTASI KLINIS

1. Halusinasi Pendengaran
o Data obyektif :
Bicara/tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, menyedengkan telinga kearah tertentu, menutup telingan
o Data subyektif ;
Mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara yanng mengajak bercakap-cakap, mendengar suara yang menyuruh sesuatu yang berbahaya

2. Halusinasi Penglihatan
o Data obyektif :
Menunjuk-nunjuk kearah tertentu, ketakutan dengan sesuatu yang tidak jelas
o Data subyektif :
Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
3. Halusinasi Penghidu
o Data obyektif :
Menghidu seperti sedang mencium bau-bauan tertentu, menutup hidung
o Data subyektif :
Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feces, kadang-kadang bau itu menyenangkan
4. Halusinasi Pengecapan
o Data obyektif :
Sering meludah, muntah
o Data subyektif :
Merasa rasa seperti darah, urin atau feces
5. Halusinasi Perabaan
o Data obyektif : mengaruk-garuk kulit
o Data subyektif : mengatakan ada serangga dipermukaan kulit, merasa seperti tersengat listrik

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

A. DEFINISI
Sensasi atau penginderaan adalah pengetahuan atau kesadaran akan suatu rangsang. Terdapat 6 macam sensasi yaitu : rasa kecap, rasa raba, rasa cium, penglihatan, pendengaran dan kesehatan. Untuk setiap sensasi harus ada rangsang yang dapat diartikan sebagai setiap perubahan energi luar yang dapat menimbulkan suatu jawaban.
Persepsi atau pencerapan adalah kesadaran akan suatu rangsang yang dimengerti. Jadi persepsi adalah sensasi ditambah dengan pengertian, yang di dapat dari proses interaksi dan asosiasi macam-macam rangsang yang masuk atau dengan perkataan lain dapat disebutkan sebagai pengalaman tentang benda-benda dan kejadian-kejadian yang ada pada saat itu.
Jadi gangguan persepsi sensori merupakan ketidakmampuan individu dalam mengidentifikasi dan menginterpretasi stimulus sesuai dengan informasi yang diterima melalui panca indera.
Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai suatu yang “khayal”, halusinasi sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan mental penderita yang “terepsesi”. Halusinasi dapat terjadi karena dasar-dasar organik fungsional, psikotik maupun histerik.


B. KLASIFIKASI HALUSINASI
Jenis-jenis halusinasi terdiri dari :
1. Halusinasi pendengaran ( auditif, akustik) :
Paling sering dijumpai dapat berupa bunyi mendenging atau suara bising yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah kata atau kalimat yang bermakna. Biasanya suara tersebut ditujukan pada penderita sehingga tidak jarangpenderita bertengakar dan berdebat dengan suara-suara tersebut.
Suara tersebut dapat dirasakan berasal dari jauh atau dekat, bahkan mungkin datang dari tiap bagian tubuhnya sendiri. Suara bisa menyenangkan, menyuruh berbuat baik, tetapi dapat pula berupa ancaman, mengejek, memaki atau bahkan yang menakutkan dan kadang-kadang mendesak/memerintah untuk berbuat sesuatu seperti membunuh dan merusak.
2. Halusinasi penglihatan (visual, optik) :
Lebih sering terjadi pada keadaan delirium (penyakit organik). Biasanya sering muncul bersamaan dengan penurunan kesadaran, menimbulkan rasa takut akibat gambaran-gambaran yang mengerikan.
3. Halusinasi penciuman (olfaktorik) :
Halusinasi ini biasanya berupa mencium sesuatu bau tertentu dan dirasakan tidak enak, melambangkan rasa bersalah pada penderita. Bau dilambangkan sebagai pengalaman yang dianggap penderita sebagai suatu kombinasi moral.
4. Halusinasi pengecapan (gustatorik) :
Walaupun jarang terjadi, biasanya bersamaan dengan halusinasi penciuman, penderita merasa mengecap sesuatu. Halusinasi gastorik lebih jarang dari halusinasi gustatorik.
5. Halusinasi raba (taktil) :
Merasa diraba, disentuh, ditiup atau seperti ada ulat, yang bergerak di bawah kulit. Terutama pada keadaan delirium toksis dan skizofrenia
6. Halusinasi seksual, ini termasuk halusinasi raba :
Penderita merasa diraba dan diperkosa, sering pada skizofrenia dengan waham kebesaran terutama mengenai organ-organ.
7. Halusinasi kinestetik :
Penderita merasa badannya bergerak gerak dalam suatu ruang atau anggota badannya yang bergerak-gerak, misalnya “phantom phenomenon” atau tungkai yang diamputasi selalu bergerak-gerak (phantom limb). Sering pada skizofrenia dalam keadaan toksik tertentu akibat pemakaian obat tertentu.
8. Halusinasi viseral :
Timbulnya perasaan tertentu di dalam tubuhnya.

MATERI PEMBELAJARAN PERAWATAN TRAKEOSTOMI

1. Pengertian
Perawatan trakeostomi adalah suatu proses/tindakan merawat slang endotrakeal yang dipasang melalui operasi trakeostomi.
2. Tujuan
Untuk membersihkan jalan napas melalui slang endotrakeal yang dibuat melalui operasi trakeostomi
3. Indikasi
- obstruksi jalan napas bagian atas
- ventilasi mekanik jangka panjang
- kebutuhan akan higiene pulmoner yang intensif
4. Peralatan
a. Kateter penghisap
b. 3 baskom kecil
c. Hidrogen peroksida
d. Normal salin
e. Ukuran kateter yang cocok, steril serta bersih dan terdesinfeksi
f. Kotak perawatan trakeostomi :
- obat gosok air
- pembersih pipa
- lidi kapas
- tali trakhea
- kaca
- waslap
- pakaian kering
- kotak sampah
- pelindung mata
5. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Hidupkan sumber mesin penghisap (tekanan tidak boleh lebih dari 120 mmHg)
c. Buka kit kateter penghisap
d. Isi baskom dengan normal salin steril
e. Kenakan sarung tangan
f. Ambil kateter penghisap dengan tangan yang mengenakan sarung tangan dan hubungkan ke penghisap
g. Hiperinflasi atau hiperoksigenasikan paru-paru pasien selama beberapa kali napas dalam
h. Masukkan kateter sejauh mungkin sampai ujung selang tanpa memberikan isapan, cukup untuk menstimulasi reflek batuk
i. Beri isapan sambil menarik kateter, memutar kateter dengan perlahan 360 o
j. Reoksigenasikan dan inflasikan paru-paru selama beberapa kali napas
k. Masukkan 3 – 5 ml normal salin ke dalam jalan napas hanya jika reflek batuk tertelan
l. Ulangi empat langkah sebelumnya sampai jalan napas bersih
m. Bilas kateter dengan normal salin steril antara tindakan penghisapan bila perlu
n. Hisap kavitas orofaring setelah menyelesaikan penghisapan trakheal
o. Bilas selang penghisap
p. Cuci tangan






Etiologi Hipertiroid

Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.
4. Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hpotiroid.
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.

Definisi Hipertirod

Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh, yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh. Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.
Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium : Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid. Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala hipotiroid.
Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat, mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25% penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.
Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar, penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih hormon sepanjang hidupnya.

Pengertian Diare

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

TANDA DAN GEJALA KLINIS KERACUNAN MAKANAN

Keracunan makanan mempunyai tanda-tanda pusing, lemas, mual, muntah, berkeringat dingin, susah bernafas, bibir menjadi kakudan mengeluarkan busa ,serta wajah pucat.
Kulit muka merah, banyak berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperventilasi sangat mengarah pada keracunan salisilat akut (aspirin).
Pupil pinpoint merupakan satu-satunya tanda , karena pupil biasanya berdilatasi pada pasien yang mengalami keracunan akut.
Hilangnya kesadaran dengan pupil berdilatasi lebar, distensi vesika urinaria, bising usus negative, aritmia jantung, dan gejala-gajala traktus piramidalis sering merupakan akibat dosis berlebih obat antidepresan trisiklik.
Ciri lain adalah mainlining, terutama pada penggunaan metakualon dan barbiturat, berupa ulkus dangkal di vena superfisial karena tercecernya obat ke dalam jaringan subkutan.